Biasanya kemerosotan produksi telur dapat terjadi secara mendadak dan bersifat sementara. Hal ini terjadi akibat ayam terkejut (stres), kualitas dan kuantitas ransum tidak memenuhi syarat, dan ayam terinfeksi penyakit.
- Ayam terkejut (stres)
Ayam ras petelur yang tengah berproduksi tinggi sangat peka terhadap lingkungan baru yang belum pernah mereka dengar, lihat, maupun rasakan. Sehingga, apabila terjadi perubahan kondisi lingkungan secara mendadak, misalnya terjadi suara keras secara mendadak, warna yang menyilaukan, dan lain sebagainya akan sangat mengejutkan ayam dan mengakibatkan kemerosotan produksi telur. - Kualitas dan Kuantitas Ransum
JUmlah ransum yang diberikan kepada ayam harus sesuai dengan jatah dan harus sesuai dengan tingkatan umur, jumlah produksi yang dihasilakn serta kondisi lingkungan. Jumlah ransum yang tidak sesuai akan mengakibatkan jumlah unsur nutrisi yang sudah ditetapkan tidak tercapai. Kekurangan unsur nutrisi ini juga terjadi akibat kualitas bahan baku dalam ransum jelek, misalnya rusak, berjamur atau dipalsukan. - Ayam terinfeksi penyakit.
Pada 2 minggu pertama produksi sampai masa-masa puncak produksi, ayam dalam kondisi kritis. Jika masa kritis tersebut berlangsung pada masa peralihan, maka penyakit pernapasan misalnya CRD dan penyakit Kolera akan mudah menginfeksi pada ayam yang masih berada pada masa kritis tersebut, sehingga mengakibatkan sejumlah unsur nutrisi yang dibutuhkan sebagai bahan baku produksi telur, tidak masuk kedalam tubuh. Akibatnya produksi telur merosot bahkan bisa berakibat lebih fatal lagi yaitu ayam akan mati.