Jika dalam proses terbentuknya telur terjadi gangguan, yaitu terdapat tahapan yang tak berlangsung sebgaimana mestinya, maka telur yang dihasilkan menjadi tidak normal. Misalnya, kerabang telur keriput, telur berlumuran darah, kerabang lunak, telur tanpa kerabang, telur dengan dua kuning telur, telur tanpa kuning telur, dan sebagainya.

  1. Kerabang telur keriput.
    Peristiwa ini terjadi karena adanya gangguan dalam penambahan zat penyusun, sehingga lapisanya melipat. Adapun penyebab utamanya adalah karena ayam terserang IB, atau karena terjadi tekanan pada telur didalam uterus pada saat berlangsungnya penambahan calsium.

  2. Telur berlumuran darah
    Hal ini terjadi karena alat reproduksi ayam (kloaka) mengalami perdarahan, akibat ayam terlalu gemuk pada saat mulai bertelur.

  3. Telur tanpa kerabang.
    Kondisi semacam ini terjadi karena kerabang telur sangat tipis, sehingga bentuk telur pun berubah. Adapun yang menjadi penyebab utamanya adalah karena ayam belum siap untuk bertelur, ransum kekurangan calcium, atau ayam terserang IB.

  4. Telur dengan dua kuning telur.
    Hal ini terjadi karena sel telur yang dilepaskan pada saat ovulasi (pelepasan sel telur) kedalam infundibulum, berjumlah dua buah atau lebih dan terjadi secara bersama-sama. Sementara, proses pembentukan telur berlangsung terus.

  5. Telur tanpa kuning telur.
    Hal ini terjadi karena pada saat ayam terkejut atau stres, disekresikan cairan putih yang kemudian dibungkus dengan bahan pembentuk kerabang seperti halnya yang terjadi pada pembentukan telur yang normal.