Cara Ternak Burung Kacer – Kacer merupakan salah satu jenis burung favorit di kalangan pecinta burung, sehingga banyak sekali para usahawan kecil untuk membudidayakan burung ini untuk mendapatkan untung dari hasil penjualannya. Ada beberapa jenis burung kacer yang bisa kita kenal, di antaranya kancer poci dan kancer jawa. Burung kancer poci dengan kancer jawa ini bisa kita bedakan pada warnanya saja seperti burung kancer poci ini memiliki bulu putih pada bagian kloaka dan warna hitam pada bagian dada sampai kepala. Sedangkan burung kancer jawa dominan berwarna hitam dari dada sampai ke kloaka. 


Cara yang bisa anda lakukan untuk membudidayakan burung kancer ini membutuhkan pengetahuan yang dasar dari yang sudah berpengalaman terlebih dahulu. Adapun beberapa cara untuk membudidayakan burung kancer ini dengan sumber dari para ahli yang telah berpengalaman sukses, dan saya ringkas di bawah ini sebagai berikut : 

Cara Beternak Burung Kacer bagi Pemula 

1. Memilih Induk 

Adapun ciri-ciri atau jenis indukan yang bisa anda ketahui agar mendapatkan hasil anakan yang berkualitas, antara lain Memiliki bentuk badan yang panjang dan besar, tidak cacat atau berpenyakit, berenergik dengan gerakan yang lihai atau gesit, dan mata yang tajam. Terlebih, usahakan juga untuk memilih jenis indukan yang sedang mendapatkan proses perkawinan antara 9-10 bulan. 

Untuk memilih indukan jantan, usahakan yang memiliki kualitas kicauan yang bagus atau gacor agar sampai keturunannya pun memiliki kemampuan yang serupa. Sedangkan jenis indukan betina sendiri, usahakan memilih betina yang sudah jinak. Ini bertujuan untuk menghindari stress bagi burung tersebut jika belum jinak. Karena jika belum jinak akan berdampak stress, sehingga akan mengakibatkan gagalnya proses bertelur atau anakan. 

2. Menyiaapkan Kandang 

Dalam membuat kandang untuk burung ternak kacer ini anda bisa membuatnya dengan ukurang lebar dan panjang masing-masing 100 cm sedangkan tingginya sekitar 200 cm. Kami juga menyarankan bagi anda, untuk memanfaatkan kayu balo sebgai bahan baku untuk membuat kandangnya. Ini bertujuan agar terhindar dari serangan rayap atau hama lainnya, selain itu juga bahan yang di gunakan ini lebih ekonomis jika di bandingkan dengan kayu jati. Adapun beberapa komponen yang di butuhkan untuk mendukung pembuatan kandang antara lain seperti tempat utuk minum dan makan, pangkringan untuk bertengger, glodok serang, kolam kecil, tulang sotong, dan tumbuhan kecil-kecil.


3. Perjodohan 

Setelah anda menyiapkan kandang untuk indukan, maka langkah selanjutnya yaitu memasukan indukan jantan dan betina pada satu kandang untuk perjodohan atau kawin. Biarkan kedua indukan ini dalam kandang untuk melakukan proses perkawinan, mengingat proses perkawinan ini membutuhkan waktu yang cukup lama sekitar 10 bulan kurang lebih. 

4. Masa Bertelur 

Dalam satu priode perkawinan, burung kacer ini akan bertelur dengan jumlah rata-rata 2 sampai 3 telur burung kacer. Perlu anda perhatikan agar selalu siap siaga menyediakan sontong. Ini bertujuan membentuk cangkang telur burung kacer agar lebih kokoh sehingga nyaman bagi kacer dan terhindar dari cacat.

Biasanya indukan ini mengeram selama 2 minggu setelah bertelur. Setelah telur kacer menetes dan sudah keluar dengan jelas, perlu di perhatikan juga untuk memberikan semut kroto dan jangkrik pada kandang. Maka dengan sendirinya, indukan akan member makanan pada bayi burung tersebut atau piyik. 

5. Meloloh dan Menyapih Piyik 

Dalam memeberikan makanan pada piyik butuh waktu sekitar 3 sampai 4 minggu bagi indukan untuk member makanan pada bayi atau piyik, dan setelahnya piyik akan bisa makan dengan sendirinya. Pada masa-masa ini, anda harus selalu menyediakan atau menyiapkan makanan seperti jangkrik atau belang, dan kroto. 

Setelah piyik sudah mampu untuk makan sendiri, di samping itu indukan kacer ini sering mematuki piyik saat mendekat. Nah, di saat itu juga indukan kacer ini akan kembali bertelur dan indukan dengan piyik ini harus segera di pisahkan dengan kandangnya. Untuk makanan bagi piyik tidak jauh beda, anda bisa memberikan makan tambahan seperti voor dan lainnya seperti kroto, jangkrik, belalang. 

6. Panen 

Saat burung kacer ini tumbuh dewasa, maka burung tersebut akan mengeluarkan kicauan dan hal ini menunjukan bahwa kacer siap untuk di panen lagi. Dengan kualitas burung kacer bagus dengan suara yang bagus dan panjang serta bentuk badan yang segar besar juga panjang akan semakin besar pula nilai harga burung tersebut. Untuk lebih jelasnya, anda bisa bertanya dengan panduan pada orang yang lebih berpengalaman. 

Itulah beberapa langkah awal bagi pemula untuk beternak kacer. Selama mencoba dan semoga sukses…