Lele merupakan jenis ikan tawar bernilai ekonomis tinggi. Banyak ditemukan di perairan air tawar. Memiliki ciri-ciri berkulit penuh lendir dan licin, bertubuh semakin pipih ke arah ekor dan terdapat kumis pada bagian sisi kanan kiri mulut terdapat kumis.
Ikan lele mempunyai banyak varietas baik lele lokal hingga lele yang dihasilkan dari kawin silang.
Tujuan perkawinan silang untuk menghasilkan ikan lele yang dapat dibudidayakan dan dapat dihasilkan waktu pembudidayaan yang lebih singkat serta cepat besar. Karena pembudidayaan pembesaran ikan lele ini untuk dipasarkan atau dijual.
Kebutuhan lele di pasaran masih sangat banyak bahkan tetap kekurangan. Oleh karenanya lele masih menjadi peluang usaha yang tetap menjanjikan.
Kali ini saya ingin berbagi ilmu mengenai tips pembibitan ikan lele. Semoga ilmu yang saya dapat menjadi literatur bagi yang ingin memulai usaha pemijahan. Meskipun keberhasilan pemijahan ini selain karena ketrampilan, keuletan, perhatian kita akan tetapi lingkungan serta cuacapun harus kita perhatikan.
Beberapa tahapan dalam pemijahan saya rangkum secara garis besar tahapan penting. Berikut penjelasannya.
A. Tahap penyiapan kolam
Kolam yang saya akan saya jelaskan adalah kolam permanen dibuat sebanyak 4 buah dengan ukuran 2 x 4 m, dengan kedalaman kolam 50cm. Kolah haruslah dicuci bersih untuk menghindarkan dari jamur dan bakteri.


Selanjutnya pengisian air bersih dan jernih dengan ketinggian 20-30cm dari dasar kolam. Kemudian penempatan ijuk didasar kolam sebagai tempat menempelnya calon telur. Agar ijuk dapat bertahan didasar kita beri pemberat.
B. Tahap penyiapan lele betina (induk) dan pejantan
Induk lele yang baik (jenis sangkuriang, phyton, burma, masamo) haruslah berumur lebih dari 1 tahun, memiliki berat minimal 0.5kg dan induk telah siap matang gonat. Kematangan gonat biasanya dapat kita lihat secara fisik yaitu perut induk ketika diraba penuh isi telur. Pada kelamin induk berwarna merah keungu-unguan.

C. Pemindahan induk dan pejantan
Setelah pemilihan induk dan pejantan yang baik telah didapat, maka pemindahan dilakukan pada kolam pemijahan. Pemindahan sebaiknya dilakukan pada sore hari jam 5 - jam 6.
Proses pemijahan berlanjut pada menunggu induk bertelur dan dibuahi oleh pejantan. Biasanya induk akan bertelur pada tengah malam jam 24.00 sampai jam 04.00.


Pada jam 05.00 induk dan pejantan  untuk segera diangkat dari kolam pemijahan. Ini dikarenakan ketika hari telah terang jika induk dan pejantan tidak segera dipindahkan menyebabkan telur akan dimakan. Sangat disayangkan jika ini terjadi.
D. Penutupan rapat tanpa tembus cahaya
Penutupan area kolam pemijahan yang telah ada telurnya bertujuan agar proses penetasan maksimal. Karena telur memerlukan waktu penetasan selama 24 jam.

E. Pemberian pakan, Penyortiran, & Pemindahan bibit
Setelah 24 jam dan telur telah menetas menjadi bibit ikan lele, penutupan rapat dikurangi menjadi penutupan sedang sebagai peneduh dan mulai di beri makanan pertama berupa cacing sutera pada umur 3 hari sampai umur 1 minggu.
Pada umur 1 -2 minggu bibit lele diberi makan pelet psc atau sejenisnya.
Pada umur 2-4 minggu, bibit lele diberi pelet pf 800 bersamaan dengan penyortiran pada umur 3 minggu terus berkelanjutan setiap 1 minggu setelahnya. Penyortiran dan pemindahan ke kolam lainnya yang telah disiapkan bertujuan untuk mengurangi kepadatan populasi bibit yang hampir rata-rata mencapai 80.000 ekor bibit per sekali pemijahan. Pemindahan bibit ke kolam lain dibagi menjadi 20.000 ekor bibit setiap kolamnya.


Dan pada umur 4 minggu lebih, bibit lele diberi makanan pelet pf 1000 dan ini artinya bibit sudah siap di pasarkan ke petani pembesaran lele. Panjang bibit pada umur diatas 4 minggu sudah lebih dari 3cm.
Demikian, semoga bermanfaat.