Sebelum dilakukan pengambilan sperma, sebaiknya ayam pejantan dipuasakan terlebih dahulu selama 4 jam untuk mengurangi kontaminasi sperma oleh feses dan air kencing (urine).

Pengambilan sperma pada ayam pejantan dilakukan dengan cara rangsangan urut. Pengambilan sperma dilakukan oleh dua orang. Satu orang untuk memegang ayam dan satu orang lainya untuk melakukan rangsangan urut dan sekaligus menampung sperma dengan tabung penampung sperma (aspirator). Metode pelaksanaanya sebgai berikut.

Pertama-tama membersihkan kotoran pada anus (kloaka) dan sekitarnya dengan menggunakan kain lap agar sperma yang diperoleh bersih dari kotoran. Kemudian dilakukan pengelusan(pengurutan) dengan elusan ibu jari dan jari telunjuk tangan kanan pada bagian punggung dari arah leher kearah ekor berulang-ulang hingga 5-10 kali. Kemudian tekan pangkal ekor sampai spermanya keluar. Sementara tangan kiri memegang tabung penampung sperma dan pada saat keluarnya sperma, tampung sperma dengan menempelkan tabung penampung sperma pada kloaka.

Produksi sperma ayam pejantan arab sekali ejakulasi berkisar 0,3 ml dan setelah diencerkan bisa digunakan untuk menginseminasi induk ayam sebanyak sampai 30 ekor (Muryanto, dkk. 1995). Seekor ayam pejantan dapat diambil spermanya 3-5 kali per minggu. Berdasarkan penelitian Nasoedin, dkk. 1993, dinyatakan bahwa pengambilan sperma sebaiknya dilakukan pada sore hari sekitar pukul 15.00 karena kualitas sperma yang dihasilkan memiliki kualitas lebih baik dibandingkan kualitas sperma yang diambil pada pagi hari atau siang hari.